Terdapatbeberapa Rumah Sakit Kanker di Indonesia yang memiliki pelayanan serta alat medis yang sudah modern. Berikut adalah rekomendasi dari LinkSehat. (DSA) harga mulai dari Rp7.500.000; Itulah daftar rumah sakit kanker di Indonesia yang bisa Anda jadikan sebagai referensi untuk menjalani pengobatan kanker dengan pelayanan terbaik.
Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK) menjelaskan latar belakang yang mendasari pemberhentian mantan Menteri Kesehatan Terawan Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Senin, 4 April.. MKEK menilai ada masalah besar pada metode digital subtraction angiography (DSA) atau 'cuci otak' yang diperkenalkan oleh Terawan.
Makananyang boleh diberikan dan makanan yang tidak boleh diberikan kepada orang sakit selama dirawat di rumah sakit akan dianggap sebagai patokan yang terbaik dalam pengaturan makan sehari-hari. Pandangan itu tumbuh karena makanan yang boleh atau yang tidak boleh diberikan berdasarkan anjuran dan di bawah pengawasan dokter (Moehyi, 1992).
eeFi. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Digital Substraction Angiography DSA Terminologi DSA, tulis Wikipedia, memiliki sekitar 150 makna berbeda. Namun DSA yang akan diungkap disini adalah DSA pada bidang kesehatan yang bermakna Digital Subtraction Angiography yakni pemeriksaan yang memberikan gambar permukaan bagian dalam pembuluh darah, termasuk arteri, vena, dan serambi jantung. Gambar yang dihasilkan oleh DSA diperoleh menggunakan mesin sinar-X bantuan komputer yang rumit. DSA memvisualisasikan pembuluh darah dengan struktur radiopak seperti tulang dihilangkan atau dikurangi secara digital dari gambar. Hal ini menyebabkan kemungkinan penggambaran pembuluh darah yang akurat. Berikut adalah pengalaman penulis saat menjalani operasi teknik DSA di suatu Rumah-Sakit militer terbesar di negara kita yang juga dikenal sebagai Rumah-Sakit Kepresidenan. di Jakarta-Pusat. Menjelang akhir Mei 2021, penulis mengalami penurunan kekuatan tubuh saat tidak kuat mengangkat gelas saat akan minum sore hari padahal tidak ada gejala sakit apapun. Keluarga langsung mengajak ke IGD rumah-sakit tentara di komplek perumahan. Setelah pemeriksaan oleh dokter jaga, seperti pengecekan darah, tensi, dan CT-Scan dsb, malam itu juga diminta untuk dirawat guna pemeriksaan lebih lanjut. Hasil CT-Scan menunjukan terdapat emboli penyumbatan di bagian otak kepala. Keesokan subuhnya saat terbangun untuk beribadah, penulis kaget karena tangan kiri dan kaki kiri tidak bisa digerakan sama sekali. Pagi harinya, seorang dokter saraf mengatakan bahwa penulis terkena stroke dan telah melewati the golden period yakni masa 5-6 jam dari awal saat pasien terserang stroke pertama kali. Keesokan harinya, dilakukan CT-Scan ulang, cek gula darah, dan sejumlah pemeriksaan lainnya. Esok harinya, hari ke-3 dirawat di RS militer komplek, penulis diberitahu harus menjalani pemeriksaan MRI Magnetic Resonance Imaging atau Pencitraan Resonansi Magnetik. Malam harinya setelah pertimbangan panjang Tim Medis, penulis dievakuasi ke RS Kepresiden di Jakpus yang memiliki alat MRI dengan didampingi seorang dokter dan seorang perawat senior. Setelah proses pendaftaran, langsung ditempatkan di HCU High Care Unit Lantai 4 Gedung Utama rumkit dengan delapan unit bed hingga operasi teknik DSA selesai dan baru berpindah ke kamar VIP di lantai 3 pada gedung yang sama. Penanganan. Sejak dirawat, secara terjadwal dokter saraf dan dokter spesialis lainnya datang melakukan pengecekan rutin dengan seksama. Obat-obatan dan menu gizi serta kadang suntikan tertentu diberikan dengan teratur oleh para perawat terampil. Dokter gizi dengan baik menjelaskan alasan pilihan menu, sedangkan dokter saraf beserta asisten yang juga seorang dokter selalu memonitor dan mengecek langsung kondisi kaki dan tangan penulis dengan teliti. Dokter fisioterapi juga rutin datang mendorong semangat penulis bahwa stroke dapat diatasi. Sebagai bagian dari penanganan pasien stroke, sejumlah para terapis secara bergantian melaksanakan terapi fisioterapi, terapi tangan dan terapi wajah walau alhamdulillah mulut tidak terkena efek stroke. Bersyukur pula karena bahu, lengan, tangan dan kaki walau tidak bisa digerakan, namun tidak kebas ataupun kesemutan. Setelah menjalani MRI ke-1 dan hasil MRI ditunjukan, dokter saraf memberikan kejelasan bahwa terdapat pembuluh otak saraf di sebelah kanan yang terlihat tersumbat titik putih kecil. Akibatnya bagian kiri tubuh yang terkena efek, yakni bahu kiri, lengan kiri bagian atas, pergelangan tangan, jari-jari tangan kiri dan kaki kiri tidak berfungsi. Dikatakan saraf motorik dan saraf sensorik yang terkena efek, sehingga kaki kiri tidak memiliki kekuatan dan tidak dapat menggerakan jari-jari tangan dan kaki. Seminggu setelah MRI ke-1, diinformasikan bahwa medio Juni 2021 penulis akan memperoleh kesempatan DSA, sehingga kesehatan penulis terus diawasi mulai dari tekanan darah, gula darah, echo jantung, paru, hati, serta harus melakukan MRI ke-2. Penulis melewatinya dengan hasil baik dan kemudian pada Hari-H penulis dibawa ke bagian DSA dan ternyata pasien lain telah banyak menunggu giliran. Kepala penulis juga sempat diperiksa dengan alat komputer khusus guna mengetahui kondisi bagian otak oleh dokter saraf. Kemudian penulis dibawa ke ruang tunggu khusus DSA. Terdapat 6 ruang operasi DSA yang semuanya berdinding kaca serta di baliknya tirai sehingga keluarga yang mendampingi dapat menyaksikan pelaksanaan operasi saat tirai terbuka. Bahkan keluarga dapat menyaksikan proses pelaksanaan operasi teknik DSA dari layar monitor komputer yang terletak di depan ruang operasi. Sungguh suatu pemandangan menyenangkan mengingat keluarga dapat menyaksikan pelaksanan proses operasi tersebut. Penulis yang terbaring di bed dorong dan didampingi istri dan dua anak didekati dokter Terawan, yang berpangkat Letjen Purnawirawan, mantan Karumkit RS Kepresidenan dan juga mantan Menteri Kesehatan RI, untuk bersabar sambil menepuk kaki penulis. Pukul Wib penulis dibawa ke ruang operasi dan dilakukan pemindahan dari bed dorong ke meja operasi. DSA. Pukul Wib tepat dokter Terawan didampingi 3 dokter lainnya sebagai asisten dokter Tim DSA dibantu 4 perawat memulai operasi Teknik DSA pada tubuh penulis. Tanpa dibius, penulis dapat berdoa dan berbincang dengan dokter Terawan dan asistennya. Terasa terdapat alat yang dimasukan ke pangkal paha. Saat melakukan DSA, dokter Terawan berbincang-bincang tentang pengalamannya semasa SMA di Yogyakarta dan sering bermain di daerah dekat Tugu Yogyakarta tempat dimana penulis juga tinggal di wilayah tersebut. Tiba-tiba mulut penulis terasa ada yang menembakan rasa menthol mint dan itu terjadi dua kali. Juga perawat memberitahu bahwa badan akan terasa panas sesaat saat ada yang ditembakan ke dalam tubuh. Tidak sampai setengah jam, kegiatan pun selesai. Dokter Terawan meminta penulis untuk melambaikan tangan kiri kepada keluarga yang melihat penulis dari luar kaca, karena tirai telah dibuka. Penulis berkata tangan dan kaki penulis tidak dapat digerakan karena terkena stroke. Namun dokter Terawan tetap meminta. Ajaib karena saat tangan kiri diangkat, penulis dapat melambai pada keluarga, Alhamdulillah. Bekas lubang untuk memasukan alat tertentu pun ditutup dan penulis diminta tidak menggerakan kaki selama 8 jam ke depan. Operasi teknik DSA pun selesai dan dengan khas Salam Komando, penulis berterima kasih pada dokter Terawan dan Tim. Pada paska DSA, stroke masih berefek pada bagian tubuh kiri seperti sebelumnya dan belum dapat berjalan kecuali ditopang dengan alat walker 4-tongkat. Penulis rutin cek medis di RS Kepresidenan tersebut, terapi oleh dua terapis berbeda, akupuntur dan totok jari sebagai alternatif. Pelajaran penting yang dapat dipetik dari penyebab stroke adalah dehidrasi kurang asupan minum.- Lihat Healthy Selengkapnya
Dokter spesialis anak adalah dokter yang memiliki fokus untuk merawat kesehatan fisik, mental, hingga perkembangan sosial anak hingga ia berusia 18 tahun. Dokter yang sering juga disebut sebagai dokter pediatrik ini juga berkompetensi untuk memeriksa, mendeteksi, dan mencegah segala permasalah kesehatan dan tumbuh kembang anak. Untuk menjadi seorang dokter spesialis anak, seseorang harus menjalani sekolah spesialis setelah sebelumnya lulus sebagai dokter umum. Gelar yang didapat dokter anak adalah Umumnya para orang tua sering memberikan julukan DSA pada dokter yang menangani buah hatinya. Secara medis, dokter anak juga bisa disebut sebagai dokter pediatrik. Tugas dokter spesialis anak salah satunya memberikan vaksin Seorang dokter spesialis anak memiliki kompetensi atau tugas yang luas dalam menjaga dan merawat pasien-pasiennya. Berikut ini garis besarnya. Melakukan pemeriksaan fisik Memberikan vaksin atau melakukan imunisasi Merawat kasus cedera pada anak, seperti patah tulang atau dislokasi sendi Mengevaluasi tumbuh kembang anak secara fisik, mental, dan sosial Memberikan saran kepada orang tua tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan buah hatinya Mendiagnosis penyakit anak dan meresepkan obat jika diperlukan Memberikan rujukan pada dokter spesialis lain jika diperlukan Jenis subspesialisasi dokter spesialis anak Dokter anak memiliki banyak subspesialisasi Untuk bisa menangani kondisi anak secara lebih rinci, seorang dokter spesialis anak bisa kembali menjalani pendidikan untuk menjadi seorang subspesialis. Beberapa jenis subspesialis dokter anak antara lain • Tumbuh kembang Dokter ahli tumbuh kembang anak adalah dokter spesialis yang memiliki kompatensi spesifik untuk memeriksa kondisi tumbuh kembang anak serta mendiagnosis dan merawat jika ada kelainan yang berkaitan denga hal ini, seperti keterlambatan bicara, gangguan belajar, dan gangguan spektrum autisme. • Perinatologi atau neonatologi Dokter anak dengan subspesialisasi ini bertugas untuk merawat berbagai kondisi bayi baru lahir, termasuk bayi yang lahir dengan berat badan rendah, bayi yang lahir prematur, bayi yang sulit bernapas, kelainan genetik, hingga bayi dengan penyakit jantung bawaan. • Pediatrik kardiologi Dokter pediatrik kardiologi adalah dokter yang memiliki fokus untuk merawat gangguan atau penyakit jantung pada anak, baik itu karena faktor keturunan ataupun kelainan saat lahir. • Emergensi dan rawat intensif anak ERIA Dokter anak yang memiliki subspesalisasi ERIA bertugas untuk merawat berbagai kondisi darurat pada anak seperti serangan asma yang parah, cedera akibat kecelakaan, pneumonia, tenggelam, hingga keracunan. Dokter ERIA juga bertugas merawat anak-anak yang mendapat penanganan di ruang perawatan intensif khusus anak PICU. • Hematologi-onkologi pediatrik Dokter anak subspesialis hematologi-onkologi adalah dokter yang memiliki kompetensi untuk merawat dan memeriksa kelainan yang berhubungan dengan darah, mulai dari anemia hingga kanker darah seperti leukimia. • Endokrinologi pediatrik Dokter endokrinologi anak akan merawat penyakit yang berhubungan dengan sistem endokrin. Sistem endokrin adalah sistem di tubuh yang mengatur hormon dan keseimbangan kadar kimia lain. Penyakit anak yang biasanya diatasi oleh dokter dengan subspesialisasi ini antara lain diabetes pada anak, hambatan pertumbuhan akibat hormon, dan kelainan tiroid. • Gastroenterologi pediatrik Dokter pediatrik yang satu ini fokus mengatasi permasalahan seputar saluran cerna anak, seperti penyakit celiac, alergi makanan, radang saluran pencernaan, hingga diare. • Nefrologi pediatrik Dokter nefrologi pediatrik adalah dokter yang merawat kondisi kelainan pada ginjal anak. • Rheumatologi pediatrik Dokter rheumatologi anak bertugas untuk mengobati gangguan pada sendi, otot, ligamen, serta penyakit yang biasanya menyerang bagian-bagian tersebut seperti lupus dan rheumatoid arthritis. • Penyakit infeksi pediatrik Dokter anak dengan subspesialisasi infeksi memiliki kompetensi untuk mengatasi infeksi yang parah atau kompleks apabila terjadi pada anak, seperti penyakit Lyme dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus MRSA. • Pulomonologi pediatrik Pulmologi pediatrik adalah subspesialisasi yang mengatasi masalah seputar saluran pernapasan pada anak, seperti penyakit paru kronis, asma, dan alergi. Baca Juga16 Obat Sakit Perut Anak yang Mudah DitemukanMengenal Picky Eater pada Anak Beserta Penyebab dan Cara MengatasinyaPenyebab Bintitan pada Anak dan Cara Mengobatinya dengan Tepat Kapan harus periksa ke dokter anak? Segera periksa ke dokter anak jika demam tinggi hingga kejang Tidak ada batasan khusus untuk datang ke dokter anak. Anda bisa datang tidak hanya ketika Si Kecil sakit, tapi juga saat pemeriksaan rutin, atau sekadar ingin berkonsultasi. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat anak sebaiknya segera dibawa ke dokter spesialis anak, seperti Berusia di bawah 2 bulan dan mengalami demam dengan suhu rektal 38°C Kejang Muntah dan diare dan tak kunjung sembuh atau terjadi dalam intensitas yang parah Mengalami gejala dehidrasi seperti menangis namun tidak keluar air mata, urine yang keluar berwarna gelap, bibir pecah-pecah, dan area sekitar mata terlihat cekung. Sesak napas Bercak merah di kulit yang tidak kunjung hilang Anda juga bisa melakukan konsultasi dokter anak secara online dengan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluargaSehatQ untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan anak. Jika ingin membuat janji untuk konsultasi secara langsung, Anda juga bisa melakukan booking dokter anak kesayangan Anda dan keluarga.
Beberapa tahun belakangan ini semakin banyak ditemukan penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah otak, atau yang dikenal dengan istilah Cerebrovascular Disease CVD. Pasien dengan CVD dapat mengalami kondisi yang beragam, mulai dari pusing dan sakit kepala menahun, rasa kebas pada bagian tubuh, kelemahan lengan dan tungkai, gangguan keseimbangan, bahkan penyumbatan aliran darah hingga pendarahan dapat mengevaluasi secara langsung kondisi pembuluh darah otakSeiring kemajuan teknologi kedokteran dan perkembangan ilmu penyakit saraf neurologi kini kondisi di dalam pembuluh darah otak sudah dapat dievaluasi secara langsung menggunakan Digital Subtraction Angiography DSA. DSA adalah prosedur kedokteran yang mampu memvisualisasikan aliran di dalam pembuluh darah, khususnya pada bagian kepala dan leher. Modalitas DSA merupakan prosedur endovascular yang menjadi gold standar untuk semua tindakan pembuluh darah otak. DSA biasanya dilakukan sebagai kelanjutan dari data pencitraan lain, seperti CT-Scan atau dilakukan di ruangan khusus yg disebut cath lab. Prosedurnya sendiri menggunakan selang halus kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di lipat paha. Tindakan DSA umumnya memakan waktu 30-40 menit dan hanya membutuhkan pembiusan lokal, sehingga pasien sadar selama prosedur dilakukan. Tidak ada syarat khusus untuk bisa menjalani prosedur ini, hanya pasien akan diambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium dan dianjurkan puasa 4 jam sebelumnya. Enam jam pasca tindakan umumnya pasien sudah boleh beraktivitas seperti dapat diandalkan untuk menangani kasus strokeKasus yang dilakukan tindakan DSA antara lain adalah stroke iskemik/penyumbatan, dimana terjadi hambatan aliran darah akibat adanya penyempitan pembuluh darah yang menuju otak arterial stenosis. DSA juga bermanfaat pada kasus perdarahan otak, atau dikenal dengan sebutan stroke hemoragik. Perdarahan otak yang terjadi secara spontan, tanpa didahului benturan kepala, biasanya dipicu oleh hipertensi yang tidak terkontrol atau ada bagian pembuluh darah yang rapuh. Pembuluh darah yang rapuh ini dapat berupa suatu arteriovena malformation AVM atau dapat menemukan kelainan pembuluh darah dengan aliran yang terlampau tinggiPasien dengan keluhan pusing dan sakit kepala menahun seringkali tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan CT-scan dan MRI. Gejala ini bisa jadi akibat adanya bagian pembuluh darah dengan aliran yang terlampau tinggi, atau secara medis dinamakan AV Fistula. Kelainan fistula pembuluh darah ini hanya dapat dideteksi melalui beberapa kasus mungkin diperlukan prosedur lanjutan. Misalnya pada kasus penyempitan pembuluh darah yang berat, bisa dilakukan pelebaran menggunakan balon kateter balloon angioplasty dan pemasangan cincin stent. Sedangkan pada kondisi pembuluh darah yang rapuh, seperti pada AVM dan aneurysma, bisa dilakukan embolisasi dan coiling guna memperkuat pembuluh darah serta mencegah perdarahan ulang. Pada pasien yang menderita sakit kepala menahun akibat AV Fistula bisa dilakukan tindakan endovascular untuk menutup aliran pada Dr. Trunojoyo Soeranggayoedha, SpSDokter Spesialis Saraf RS Awal Bros Pekanbaru Bagikan ke