MENGHARUKAN!!! Kisah Sahabat Nabi yang DI SALIB - Khubaib Bin AdiyHastag TV khusus menyajikan informasi berupa fakta di balik peristiwa mengejutkan, aneh t KisahMenyentuh Rasulullah yang Berakhlak Mulia Mengenakan Dec 14, 2021 · Lantas, reaksi yang diberikan Rasulullah kala itu sungguh bijak dan begitu tenang. Baca juga: Kisah Rasulullah Lewati 7 Lapis Langit Terima Perintah Sholat, Ini yang Dialami "Suatu saat Rasulullah memakai pakaian yang kurang indah. akhlaqcermin kepribadian 12. indahnya islam 13. islam pasti menang (islam solusi permasalahan) 14. kisah sahabat (muadz bin jabal) 15. problematika ummat 16. ghozwul fikri - jahiliyah abad 21 17. elegi 2 cinta 18. bina diri dengan islam 19. bersih hatinya 20. ayo berdakwah 21. yang menimang yang disayang 22. ukhuwah islamiyah 23. Betapaukhuwah itu merupakan penanda iman kita. Source: tobavodjit.blogspot.com. Masya allah, begitu sabarnya abu qilabah. Repotnya bangun dan berdiri untuk qiyamul lail. Abu bakar as siddiq merupakan kisah sahabat nabi yang pertama kali membenarkan nabi muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Beliau wafat pada usia 63 tahun lebih empat hari. 3Sumber Ajaran Islam dan Penjelasannya. Mari kita bahas dengan seksama apa saja sumber ajaran islam berikut penjelasannya. 1. Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah kalamullah yang berisikan firman-firman Allah, diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu mukjizatnya melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur'an yang merupakan kitab suci Selainitu, kata mutiara ini akan memperbaiki persepsi orang yang membacanya tentang arti sahabat. Berikut dari beberapa media, kata-kata tentang sahabat dalam pandangan Islam: 1. Di antara tanda-tanda ukhuwah yang sebenarnya ialah mau menerima kritikan dari teman, menutupi aib teman, dan memberi maaf atas kesalahannya. Atasperintah Allah, Rasulullah SAW mengambil debu yang berdekatan dengan Baginda dan menebarkannya atas kepala mereka sambil membaca ayat ini : "Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat." (Quran. Surah Yasin ayat 9) Selepas MenumbuhkanUkhuwah Islamiah pada Anak. Pada prinsipnya, pendidikan anak bertumpu pada 3 hal: memahamkan, membiasakan dan memberikan keteladanan. Prinsip ini dalam menumbuhkan kesadaran ukhuwah islamiah pada anak bisa kita jabarkan sebagai berikut: Pertama, memahamkan dalil kepada anak, bahwa ukhuwah islamiah adalah suatu hal yang Allah uqaONaf. OlehImam Shamsi Ali *Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebutkan “Allah SWT menyempitkan bagiku bumi ini dan aku lihat ujung barat dan ujung timur. Dan pada kedua ujung itu saya melihat umatku”.Ungkapan baginda Rasul itu harusnya menjadi satu pembuktian nubuwah. Sesuatu yang diucapkan di abad ke 7, tapi di abad 21 saat ini menjadi sesuatu yang nyata di hadapan mata. Umat Rasul itu ada di mana-mana; timur dan barat, utara dan selatan bumi ini. Umatnya menjadi kominitas dunia yang paling universalitas umat itu dengan berbagai ragam perbedaan yang ada ternyata disatukan oleh satu titik atau akar. Kesatuan umat itu disatukan oleh akar imannya. Apapun keadaan akar iman itu selama masih hidup akan terikat oleh “wihdah imaniyah” atau kesatuan iman itu. Ukhuwah di mata AllahSalah seorang ahli fiqh di kalangan thobiin adalah Abu Idris Al-Khawalani. Beliau ini sekaligus menjadi Qadhi Damaskus ketika itu. Beliau menceritakan bahwa di saat-saat awal mencari ilmu di masa mudanya beliau pergi ke mesjid Damaskus yang terkenal. Di masjid ini masih ditemui beberapa sahabat yang masih sempet hidup dan dekat dengan Rasulullah menuturkan “ketika pertama kali saya masuk ke dalam masjid itu saya melihat seorang anak muda yang dikelilingi banyak orang, kata-katanya didengar dan sangat dihormati. Saya pun bertanya siapa gerangan anak muda itu. Salah seorang jamaah memberitahu bahwa anak muda itu adalah Abu Muadz bin pun bertekad bertemu dengannya dan menjabat tangannya. Keesokan harinya saya ingin datang ke masjid lebih awal untuk menunggunya. Namun begitu saya masuk, anak muda itu telah berada di mesjid untuk sholat tunggu hingga selesai sholat, lalu saya mendekat dan mengatakan “Saya mencintaimu karena Allah”. Muadz menarik saya dan bertanya “demi Allah engkau cinta saya”? Saya jawab “demi Allah saya cinta engkau”.Muadz kemudian memberitahukan kepadanya sebuah berita gembira dari Rasulullah SAW “ada sekolompok orang di hari Kiamat nanti, para syuhada, shiddiqin, bahkan para nabi sekalipun akan irihati kepada mereka. Mereka ada duduk di atas sebuah mimbar yang terbuat dari cahaya. Mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah”.Mendengarkan hadits itu langsung dari Muadz yang dikenal sebagai sahabat yang sangat ahli dalam ilmu fiqh, Abu Idris melompat kegirangan dan berlari keluar mesjid ingin memberi tahu kepada semua orang tentang hadits itu. Tiba-tiba dia ketemu lagi dengan sahabat lain berbama As-Somit Ibnu Obadah. Diapun dengan gembira menyampaikan apa yang baru didengarnya dari Muadz bin Jabal Ibnu Ubadah RA mengajaknya mendekat lalu mengatakan bahwa Rasulullah SAW meriwayatkan dari Allah hadits Qudsi mengatakan “menjadi kewajibanku, menjadi kewajibanku, menjadi kewajibanku untuk mencintai siapa yang saling mecintai karena Aku” kata Allah dalam hadits itu dari As-Somit Ibnu Ubadah, Abu Idris menjadi girang luar biasa. Dalam satu majlis dan masa beliau mendapatkan dua hadits yang sangat luar biasa dari dua sahabat nabi yang juga sangat luar biasa tentang keutamaan saling menyayangi karena Allah yang sangat solidIkatan ukhuwah itu adalah ikatan antar manusia yang paling solid. Soliditas ukhuwah itu karena memang dasarnya adalah iman yang terhunjam dalam hati ashluha tsabutun, tidak tergoyahkan oleh apapun selama masih tertanam. Yang akan mencabut ikatan ikhuwah itu hanya hanya satu. Di saat iman dari salah satunya juga telah tercabut. Hubungan. Itulah sebabnya Nuh AS ditegur oleh Allah karena sedih berlebihan, sekaigus berharap anaknya diselamatkan. Padahal iman telah tercabut dari hati sang Alquran kata ikhuwah disebutkan beberapa kali. Walaupun semua persaudaraan dikategorikan ukhuwah, termasuk ukhuwah damawiyah hubungan darah, ukhuwah qabaliyah hubungan etnis dan ras, bahkan juga ikhuwah wathoniyah dan basyariyah hubungan sesama negara dan sesama manusia. Akan tetapi kata “ukhuwah” memang lebih kental nuansa ikatan imaniyah atau Islamiyah ini sangat solid sehingga tidak terputus oleh kemarahan dan permusuhan apapun. Sekali lagi selama iman masing mengakar di hati bagaimana Allah menggambarkan kekuatan ukhuwah yang tidak tergoncang oleh kesalahan kemusiaan hubungan antara anak yatim dan orang tua asuhnya. Alquran menggaris bawahi bahwa anak yatim walaupun mereka kamu asuh, pelihara, dan bahkan ongkosi semua hidupnya jangan semena-mena. Mereka juga adalah saudaramu dalam agama fa ikhwanukum fid diin. Artinya perlakukan mereka dan harta miliknya bagaikan memperlakukan saudara di Surah Al-Hujurat Allah menggambarkan dua kelompok Muslim yang saling berperang. Allah mengingatkan agar mereka didamaikan ishlaah di antara mereka. Menakjubkan bahwa setelah itu Allah tetap menggunakan kata-kata “innamal mu’minuuna ikhwah” sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Walau mereka saling berperang, tapi kedua pihak masih memilki iman di dadanya, mereka tetap dikategorikan sebagai “ikhwah” bersaudara.Ketiga, pada ayat yang sama Allah menggambarkan bagaimana sikap sebagian Mukmin kepada sebagian yang lain. Salah satunya adanya kecenderungan membicarakan tentang sesama Muslim dari belakang. Walaupun pembicaraan itu benar, tapi dibicarakan ke orang lain untuk sekedar disebar luaskan maka itu adalah dosa besar. Dosa seperti ini dalam Alquran dikenal dengan dosa “ghibah” backbite. Allah menggambarkan dosa ini begitu sangat menjijikkan karena bagaikan memakan bangka daging bangkai saudara kita yang telah mati. Tapi yang menakjubkan lagi, Allah tetap memakai kata “apakah ada di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati”?Keempat, sesuatu yang paling pedih dalam hidup seseorang adalah ketika anak, isteri/suami, atau seseorang yang sangat dicintainya dibunuh oleh seseorang. Penetapan hukum qishas dalam Islam sejalan dengan ruh keadilan bagi keluarga yang terbunuh. Tapi Islam tetap membuka pintu maaf. Dan jika kekuarga yang terbunuh memaafkan maka ada pengganti qishas yang disebut “diyat” penebus darah. Di sini juga mengagumkan Allah masih masih memakai kata “faman ufiya lahu min akhiihi fattibaa’un bil ma’ruf”. Kata akhihi masih melekat bahkan kepada pembunuh yang membunuh anak, ayah, atau isteri yang sangat dicintai kenapa begitu mudah ukhuwah bercerai berai saat ini? Bersambung.* Presiden Nusantara Foundation Yaitu saat setelah perang yarmuk. seorang sahabat nabi yg bernama ikrimah bin abu jahal tergeletak krn terkena 70 tikaman di dadanya,sedang disampingnya adalah al harist bin hisyam dan ayyasy bin abi rabiah. al harist memanggil² meminta air namun ia melihat ikrimah sangat kehausan. maka ia berkata, "berikanlah air ini kpd ikrimah" . sedangkan ikrimah yg melihat ayyasy jg sangat kehausan maka ia pun berkata "berikanlah air ini kpd ayyasy". namun saat air hampir diberikan,namun ayyasy sudah tidak bernyawa,para pemberi air itu pun berlari menuju al harist dan ikrimah namun kedua nya pun sudah tiada. semoga membantu loading...Ada hikmah luar biasa dari dialog sahabat Rasulullah, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib ketika berkunjung ke rumah Nabi SAW. Akhlak dan ketawadhuan mereka, merupakan akhlak terbaik di era keemasan Islam. Foto istimewa Pada zaman Nabi Shallallahu aliahi wa sallam dan sahabat, terkenal dengan sebutan generasi emas atau zaman keemasan umat islam. Bukan zamannya yang emas, tetapi orang-orangnyalah yang mempunyai akhlak emas dan berhati emas. Mereka mendapat bimbingan langsung dari Al Qur'an dan mereka mengimaninya dengan yakin. Akhlak dan sikap tawadhu mereka sangat terkenal, seperti contoh dalam kisah berikut ini. Baca Juga Pada suatu hari, Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu 'anha ra dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah pergi berkunjung ke rumah Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam. Setibanya di depan pintu rumah Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam, satu sama lain saling mempersilahkan rekannya untuk masuk terlebih Abu Bakar "Engkau masuklah duluan, wahai Ali!" Baca Juga Sayyidina Ali "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Abu Bakar, sedang Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam sendiri pernah bersabda tentangmu “Belum pernah matahari terbit atau terbenam atas seseorang sesudah para Nabi, lebih utama dari Abu Bakar.”Sayyidina Abu Bakar "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Ali, sedang Rasulullah juga pernah bersabda tentangmu “Aku telah menikahkan wanita terbaik kepada lelaki terbaik, aku nikahkan putriku Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib.” Baca Juga Sayyidina Ali "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Abu Bakar, sedang Nabi pernah bersabda “Kalau iman umat ini ditimbang dengan iman Abu Bakar, tentu akan berat timbangan iman Abu Bakar.”Sayyidina Abu Bakar "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Ali, sedang Rasulullah pernah bersabda tentangmu “Dikumpulkan Ali bin Abi Thalib di Mahsyar pada hari Kiamat kelak dengan berkendaraan bersama Fatimah, Hasan dan Husain, lalu orang-orang bertanya-tanya, “siapa gerangan orang tersebut itu?” Lalu ada yang menjawab, “ia bukan seorang Nabi, tetapi Ali bin Abi Thalib dan keluarganya.” Baca Juga Sayyididna Ali "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Aba Bakar, sedang Rasulullah pernah bersabda tentang engkau “Kalau aku harus mempunyai kekasih selain dari Rabbku, tentu aku akan memilih Abu Bakar sebagai kekasihku.”Sayyidina Abu Bakar "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Ali, sedang Rasulullah pernah bersabda “Pada hari kiamat aku bersama Ali, lalu Allah berfirman kepadaku “Wahai kekasihku, aku telah pilihkan untukmu, Ibrahim al-Khalil sebagai ayah terbaikmu, dan Aku telah pilihkan untuk Ali sebagai saudara dan sahabat terbaikmu.” Baca Juga Sayyidina Ali "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Abu Bakar, sedang Allah Ta’ala pernah berfirman tentangmu “Dan orang yang datang membawa kebenaran dan orang yang membenarkannya, mereka itu adalah orang-orang yang bertaqwa QS. Az-Zumar 33Sayyidina Abu Bakar "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Ali sedang Allah Subhanahu wa Ta'ala juga telah mengisyaratkan mu dalam firman-NYA Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari kerelaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” QS. Al-Baqarah 207" Baca Juga Lalu, seperti dinukil di Sirah Sahabat, pada waktu keduanya sedang asyik memperbincangkan keutamaan sahabatnya, Malaikat Jibril datang berkunjung kepada Rasulullah, seraya berkata “Ya Rasulullah, di luar sana ada Abu Bakar dan Ali hendak menemuimu. Pergilah, sambutlah keduanya!”Maka Rasulullah segera bangkit dari duduknya, menyambut mesra dan mempersilakan masuk kedua sahabatnya yang mulia. Beliau Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam menempatkan Abu Bakar di sebelah kanannya dan Ali di sebelah kirinya, seraya berkata kepada mereka, “Demikianlah kami kelak dibangkitkan di hari Kiamat.” Baca Juga Wallahu'alam wid